-->

Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

Mitos dan Fakta Seputar Bayi

Rabu, 03 Oktober 2012 | Oktober 03, 2012 WIB | 0 Views Last Updated 2020-05-16T07:32:24Z
Mitos: Bayi baru lahir perlu dipijat setiap hari
Fakta: Pemijatan hanya berguna jika dilakukan dengan benar dan tepat. Sebaiknya yang melakukan pijat adalah ibu si bayi sendiri. Tentu saja setelah mempelajari teknik memijat bayi dengan baik. Perlu diperhatikan kondisi si kecil, apakah ia sedang dalam keadaan nyaman dan sehat untuk dipijat. Selain itu perlu juga diperhatikan bahan-bahan atau minyak yang digunakan untuk memijat dapat membuat bayi alergi.
Yang sebenarnya adalah sentuhan kulit ke kulit membuat bayi baru lahir, terutama bayi premature, lebih baik perkembangannya. Walaupun begitu, tidak diperlukan untuk memijatnya setiap hari. Yang perlu dilakukan adalah perbanyak sentuhan dan berkomunikasi dengan si kecil agar ia merasa nyaman dan aman.

Mitos: membedong bayi dapat memperkuat kaki atau membuat struktur kaki bayi menjadi lurus
Fakta: Tidak ada hubungan antara  membedong dengan kekuatan kaki atau struktur kaki bayi. Justru bayi akan lebih mudah bergerak untuk melatih kaki dan tangannya, jika bedong dilakukan dengan longgar. Biarkan kaki dan tangan bayi bebas bergerak.

Mitos: makanan dan minuman yang manis membuat gigi berlubang
Fakta: Bahwa gigi menjadi berlubang diakibatkan tiga hal, yaitu kuman, suasana asam dan keduanya berlangsung dalam jangka waktu yang cukup lama. Bila makanan yang mengandung gula menetap pada sela gigi, kuman akan mengubahnya menjadi asam. Kondisi asam disertai bakteri yang juga menjadi aktif pada suasana asam, adalah penyebab utama dari gigi berlubang. Diawali dengan kerusakan pada lapisan email gigi, jika dibiarkan lama kelamaan gigi menjadi berlubang. Hal-hal yang dapat menyebabkan gigi berlubang antara lain adalah kebiasaan mengemut atau minum susu dengan botol sampai tertidur. Makanan manis tidak secara langsung menyebabkan gigi berlubang, tapi memudahkan pertumbuhan kuman penyebab kerusakan gigi jika tidak rajin membersihkan gigi dan mulut.

Mitos: Jika anak rewel saat diberi ASI artinya ASI sedikit dan harus diganti susu botol
Fakta: ASI diproduksi sesuai dengan hisapan si bayi, jadi banyak sedikitnya ASI ditentukan oleh bayi sendiri. Bayi yang banyak minum ASI akan membuat produksi ASI meningkat. Jadi, sebenarnya tidak ada istilah ASI sedikit.
Bahwa kondisi tertentu mungkin dapat mengurangi produksi ASI, seperti jika ibu menyusui mengkonsumsi obat-obatan tertentu, stress atau tidak tenang saat menyusui, sedang sakit dan sebagainya. Di sisi lain, bayi mungkin merasa tidak nyaman saat menyusu karena posisi yang kurang nyaman, puting susu yang cenderung masuk ke dalam, ASI yang memancar terlalu kencang atau ia sedang tidak lapar, sedang tidak enak badan dan sebagainya.
Usahakan tetap tenang pada saat bayi rewel dan usahakan mencari penyebabnya. Hindari untuk langsung memberi susu botol saat bayi rewel.

Mitos: Air susu ibu (ASI) sebagai makanan yang komplit sampai usia si kecil satu tahun
Fakta: ASI sangat baik untuk pertumbuhan bayi sampai sia berusia 6 bulan. Namun semakin bertambahnya usia bayi, ASI tidaklah mengandung cukup kalori dan kurang mengenyangkan seiring dengan makin aktifnya si kecil. Ada beberapa zat tambahan yang dibutuhkan anak, misalnya zat besi dan vitamin C yang banyak didapat dari sumber makanan. Jadi, anak tetap memerlukan makanan tambahan untuk kebutuhan gizinya juga untuk menghindari resiko anemia.

Mitos: Baby walker membantu anak berlatih berjalan
Fakta: Justru sebaliknya, baby walker dapat menghambat perkembangan motorik anak. Anak tanpa baby walker dapat lebih bebas bergerak, berguling, duduk dan berdiri serta bermain di lantai yang merupakan dasar untuk belajar berjalan. Penelitian pada saudara kembar menunjukan kembar yang menggunakan baby walker mengalami gangguan motorik berjalan ketimbang saudaranya. Baby walker tidak lagi disarankan karena menjadi penyebab utama kecelakaan pada bayi usia 5-15 bulan.
BERMAIN merupakan aktivitas yang menyenangkan. Tetapi tidak hanya itu, bermain juga memiliki peranan penting dalam perkembangan kecerdasan/kognitif dan fisik anak. Saat bermain, anak belajar untuk memahami hal-hal baru di lingkungannya seperti warna, bentuk dan berat. Secara fisik, bermain juga membangtu perkembangan motorik anak dalam melakukan koordinasi otak dan otot untuk melakukan sesuatu yang sesuai dengan keinginannya.

Ibu dapat membantu merangsang perkembangan anak melalui berbagai permainan seperti:

Finger Puppets. Gambar beberapa smiley faces, gunting dan rekatkan pada jari-jari ibu. Gerak-gerakkan finger puppets di depan bayi disertai dengan cerita-cerita lucu. Ini akan membantu kemampuan bayi untuk melihat dengan fokus mengikuti gerakan jari ibu.

Finger Paint (untuk usia 2 tahun). Gunakan cat yang khusus dan aman bagi anak. Letakkan banyak kertas kosong di lantai dan biarkan si kecil bereksperimen dengan tangannya, seperti menggambar cap tangan, cap ibu jari. Finger paint melatih perkembangan otot tangan dan jari serta melatih daya imajinasi anak.

Kereta Api dalam Terowongan (untuk bayi merangkak/berjalan). Tumpuk beberapa bantal sehingga menyerupai terowongan. Ajak si kecil untuk melalui terowongan lucu dengan mendemonstrasikannya. Ajak ayah untuk berpartisipasi. Ini akan menjadi aktivitas keluarga yang lucu, sekaligus melatih perkembangan fisik si kecil.
MEMILIH mainan terbaik untuk si kecil bisa jadi gampang-gampang susah, yang terpenting adalah bagaimana mainan tersebut memiliki manfaat yang terbaik bagi perkembangan buah hati Anda. Berikut ini tips-tips yang bisa Anda gunakan dalam memilih mainan:

Kesesuaian Usia Adalah Kunci
Ketika memilih mainan pertama untuk aktifitas si kecil, penting untuk Anda ketahui tingkat perkembangan mental diusianya.
Pilih mainan yang sesuai dengan tingkat belajarnya. Cobalah untuk menemukan mainan yang akan menantang perkembangan ketrampilan tetapi tanpa membuatnya frustasi.
Selalu cek label usia di setiap kemasan mainan. Label usia yang terdapat pada kemasan memang berdasarkan pada kemampuan mental dan fisik anak, kebutuhan bermain, minat dan safety. Sebagai contoh untuk mainan yang memiliki bagian-bagian kecil ada peringatan bahaya tertelan oleh anak di bawah usia 3 tahun.

Merangsang Indera
Setiap hari bagi anak merupakan saat yang penuh dengan penemuan hal baru. Aktifitas dan mainannya haruslah didisain untuk merangsang perkembangan indera buah hati Anda.
Mainan yang dapat digigit atau mempunyai tekstur, bentuk dan warna yang menarik, dapat mengeluarkan suara akan membantu si kecil dalam bereksplorasi dan belajar.
Untuk membimbing rasa peduli anak tentang bagaimana sesuatu itu terjadi, mainan harus mudah digunakan dan merangsang interaksi.
Bila si kecil tidak ada minat ketika Anda memberikan satu mainan baru, mungkin dia belum siap untuk itu. Sementara jauhkan mainan itu dan berikan di waktu yang lain.

Selalu Utamakan Keselamatan
Pencegahan lebih baik daripada pengobatan. Orang tua haruslah selalu mengingat safety (keselamatan) manakala memilih mainan untuk buah hatinya.
Pastikan mainan tersebut kuat dan dalam ukuran yang aman tanpa ada bahaya menggores atau tertelan.
Pastikan permukaan mainan tidak terbuat dari material atau cat yang tidak aman dan mudah mengelupas.
Pastikan pula mainan tersebut sudah mencantumkan label standard kualitas international misalnya CE dan ASTM di kemasannya atau standard nasional seperti SNI.
Selamat memilih mainan buat buah hati Anda. 

*Artikel saya copypaste dari berbagai sumber, saya mohon ijin bagi yang merasa memiliki artikel ini untuk saya share karena saya merasa perlu untuk membagi isi artikel ini. Terimakasih

×
Berita Terbaru Update